Minggu, 20 November 2016

Tugas 3 Pengantar Bisnis Softskill - Tulisan tentang mengelola perusahaan binis di era global


BAB I
PENDAHULUAN



1  LATAR BELAKANG

Dalam era persaingan global perlu suatu strategi perusahaan mengelola bisnisnya, Bagaimana suatu perushaan menerapkan tujuan dan merumuskan strategi untuk menjalankan perusahaannya. Perusahaan yang besar memiliki manajemen dan budaya korporasi handal yang dipimpin oleh suatu manajer yang ahli dibidangnya. Selain itu dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan suatu menajemen, manajemen yang baik dan handal akan membuat perusahaan tertata rapih dan kemungkinan besar akan memenangi persaingan dalam berbagai bidang bisnis di era globalisasi ini. Suatu perusahaan juga dipimpin oleh manajer – manajer yang ahli dibidangnya dan memiliki wawasan yang luas tetang bagaimana membawa perusahaan tersebut menjadi berkembang dan unggul dibandingkan perusahaan lainnya.



                                                               BAB II 
                                                      PEMBAHASAN



2 PERUSAHAAN
            Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasi dan dijalakan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bias memuaskan kebutuhan dengan cara menguntungkan. Dari definisi tersebut terlihat bahwa perusahaan mempunyai lima unsur penting yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan konsumen, dan perolehan laba/keuntungan.





3 MENETAPKAN TUJUAN DAN MERUMUSKAN STRATEGI


3.1 MENETAPKAN TUJUAN
            Tujuan merupakan target-target kinerja – alat ukur keberhasilan atau kegagalan yang diukur oleh organisasi dan manajer mereka pada setia tingkatan.
            Maksud penempatan tujuan suatu organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi menetapkan tujuan dan recananya. Tentu saja, suatu organisasi berfungsi seperti itu karena iya melibatkan sumber daya pada seuruh tingkatan untuk mencapai tujuannya. Empat maksud utama dalam penetapan tujuan organisasi :

1.      Penetapan tujuan memberikan arah dan panduan bagi para manajer disemua tingkatan.
2.      Penetapan tujuan membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.
3.      Penetapan tujuan membantu menetapkan budaya korporasi.
4.      Penetapan tujuan membantu manajer menetapkan kinerjanya.

Macam – macam tujuan yang pertama adalah Tujuan Jangka Panjang ; tujuan jangka pendek umumnya adalah lima tahun atau lebih. Kedua adalah Tujuan Jangka Menegah ; umumnya ditetapkan periode 1 – 5 tahun. Dan yang terakhir merupakan Tujuan Jangka Pendek ; yang ditetapkan periode 1 tahun.


3.2 MERUMUSKAN STRATEGI
            Perencanaan, sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan tujuan, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Strategi dilain pihak cenderung memiliki cangkupan yag luas. Defines “Cangkupan program yang luas” ini lah yang menerangkan apa yang ingin dilakukan suatu organisasi. Termasuk juga tanggapan organisasi kepada tantangan – tantangan baru dan kebutuhan – kebutuhan baru.
            Cara-cara memenuhi kebutuhan perusahaan pada seluruh tingkatan. Perumusan strategi mencangkup tiga langkah dasar :
1.      Menetapkan Tujuan Strategi : Tujuan strategi adalah tujuan jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi suatu perusahaan.
2.      Menganalisis Organisasi Dan Lingkungannya : adalah proses pemindahan lingkungan bisnis terhadap ancaman dan peluang.
3.      Menyesuaikan Organisasi Dengan Lingkungannya :




4 PROSES MANAJEMEN
            Manajemen (Management) merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya keuangan, manusia dan informasi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya.


4.1    PERENCANAAN

Pada umumnya perencanaan memiliki tiga komponen. Seperti yang telah kita lihat, hal itu dimulai sewaktu para manajer menetapkan tujuan perusahaan. Selanjutnya mereka mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah strategi dikembangkan, mereka merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankannya.


4.2    PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian (organizing) – dan pengorganisasian kembali ( reorganizing) – berarti menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu bisnis menjadi suatu struktur yang saling berkaitan.


4.3    PENGARAHAN

            Menurut defines, tentu saja, para manajer memiliki kekuatan untuk memberikan perintah dan meminta hasilnya. Akan tetapi, pengarahan memerlukan aktivitas yang lebih rumit : dalam memberikan Pengarahan (directing), seorang manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi para karyawan untuk mencapai sasaran perusahaannya.


            4.4   PENGAWASAN
            Pengawasan (controlling) merupakan proses memonitor kinerja suatu perusahaan untuk menyakinkan bahwa perusahaan tersebut mencapai tujuannya.




 5. TIPE – TIPE MANAJER


5.1 MANAJER PUNCAK
            Manajer Puncak jumlahnya sangat sedikit. Jabatan umum termasuk presiden, wakil presiden, treasurer, chief executive officer (CEO), dan chief financial officer (CFO). Manajer puncak bertanggung jawab atas seluruh kinerja dan efektivitas perusahaan. Mereka menetapkan kebijakan umum, merumuskan strategi, menyetujui seluruh keutusan, dan membawa perusahaan dalam menghadapi perusahaan lain dan badan-badan pemerintah.


5.2 MANAJER MENEGAH
            Manajer Menegah memiliki sejumlah otonomi dan derajat kepentingan. Jabatan seperti manajer pabrik, manajer operasional, dan manajer divisi merancang celah manajemen menegah. Secara umum, Manajer Menegah bertanggung jawab dalam menjalakan strategi, kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh manajer puncak.


5.3 MANAJER LINI PERTAMA
            Manajer Lini Pertama memegang jabatan seperti penyelia, manajer kantor dan pimpinan kelompok. Walaupun mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja dengan dan menyelia karyawan yang melapor kepada mereka, aktivitas mereka tidak terbatas pada hal itu saja.




            6 BUDAYA KORPORASI
            Setiap perusahaan berbeda dalam “budaya” organisasi mereka. Seperti juga setiap individu memiliki kepribadian yang unik, demikian pula halnya perusahaan memiliki identitas unik yang disebut sebagai Budaya Koorporasi (corporate culture).


6.1 FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN BUDAYA KORPORASI
            Nilai – Nilai (Values) nilai-nilai manajemen puncak biasanya menetapkan suatu sifat organisasi. Tentu saja, beberapa perusahaan  yang telah lebih lama berdiri, seperti Ford masih mengikuti nilai-nilai pendiri mereka.
            Sejarah suatu perusahaan juga membantu membentuk budayanya. Sebagai contoh, Red Auerbach dari tim bola basket Bolton Celtics dapat berbicara kepada pemain baru mengenai kebanggan tim tersebut
            Kisah – Kisah dan Legenda walaupun seorang pendiri perusahaan telah lama menginggal namun semangatnya masih membekas di perusahaan tersebut. Perhatian terhadap karyawan bisa dilakukan dengan memberika bonus-bonus dan tunjangan terhadap keluarga para karyawan yang telah mengabdi.
            Pengalaman Bersama. Berbagi pengalaman membantu mempertahankan budaya korporasi. Umumnya perusahaan yang berdiri lama dan memiliki pengalaman yang luas mampu mempertahankan “budaya” mereka agar para investor atau client tetap bersama dengan perusahaan tersebut atau biasa yang disebut minta bisnis.

6.2 MENGKOMUNISKASIKAN BUDAYA DAN MENGELOLA PERUBAHAN
            Mengkomunikasikan budaya dalam menggunakan budaya untuk kepentingan suatu perusahaan, para manajer harus menjalankan beberapa tugas, seluruhnya bergantung pada komunikasi yang efektif.
            Mengelola Perubahan tidak mengherankan. Organisasi kadang-kadang harus merubah budaya mereka. Dalam kasus seperti ini, tentu saja, mereka juga harus mengkomuniskasikan sifat perubahan itu kepada karyawan maupun konsumennya.




                                                                           BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
dalam mengelola suatu perusahaan bisnis diperlukan suatu keahlian dan kerjasama antar setiap karyawan. Strategi merupakan faktor utama dalam menjalankan perusahaan namun strategi juga perlu dilakukan perumusan atau penerapan, tanpa penerapan strategi kinerja perusahaan akan menurun dan tidak jelas kemana arah tujuannya. Selain itu peran manajer diperlukan dalam menjalankan perusahaan, karena manajer langsung memberikan arahan kepada karyawan kemana perusahaan tersebut akan berjalan, oleh sebab itu dalam  berkomunikasi terhadap karyawan diperlukan budaya korporasi agar terciptanya hubungan harmonis antara manajer dan karyawan.


            

Tugas 2 Pengantar Bisnis Softskill - Bagan Manajemen Produksi


TUGAS PENGANTAR BISNIS
“KEGIATAN UKM PRODUKSI BANTAL”
 (MANAJEMEN PRODUKSI)

TOMMY ILHAM               (27216413)
RANGGAS DHUHA P       (26216071)
GADING NANDA P          (22216941)
KARUNIA MAHESA P    (23216541)
LEONARD CHIRSTIAN  (24216020)
BINTANG PUTRI L           (21216450)
TRI HANDAYANI              (27216424)
KELAS : 1EB21


INPUT
  
BAHAN :
1. Limbah Benang
2. Limbah Alas Sepatu
3. Bahan Tisu Basah
4. Benang
5. Kain Pembungkus Bantal

ALAT :
1. Mesin Jahit
2. Mesin Pengurai
3. Mesin Klip Plastik
 


TENAGA KERJA :
1. Pembuat : 3 orang
2. Penjahit  : 1 orang
3. Pembungkus : 1 orang


                                                            PROSES

1. Buat Lah Sarung Bantal Sesuai Dengan Pola
2. Campur Limbah Bahan Benang Dengan Limbah Alas Sepatu
3. Bungkus Dengan Bahan Tisu Basah
  
4. Masukan Kedalam Sarung Bantal
 
5. Jahit Sarung Bantal
6. Masukan Kedalam Plastik Dan Klip


                                                  OUTPUT 

BANTAL TIDUR :
JUMLAH PERHARI                 : 150 Buah
HARGA                                    : Rp. 30.000 – Rp. 70.000


    
         BANTAL GULINGJUMLAH PERHARI                 : 50 Buah
HARGA                                  : Rp. 30.000 –  Rp. 70.000